Tabel di atas sekedar memberi gambaran, bagi para penyeduh rumahan memilih alat seduh. Sukur-sukur bila berniat ingin memiliki semua alat seduh dengan mencicilnya. Setiap alat seduh memiliki cara kerja dan konstruksi yang unik. Biasanya memang karena bentuk-bentuk yang unik dari alat seduh, seseorang yang awalnya hanya penikmat kopi akan tertarik menyeduh kopi sendiri di rumah.
Untuk melepaskan padatan terlarut dari matriksnya (yang kemudian menjadi dan disebut ampas kopi), bubuk kopi memerlukan energi. Kerja fisika alat seduh digunakan menciptakan energi. Mari membaca kemampuan alat seduh kopi melalui imajinasi metafisika!
Tekanan, laju air, suhu, waktu kontak akan memengaruhi kualitas kopimu. Energi yang dihasilkan dalam tabung reaksi diharapkan meluruhkan 18-22% Lockhart. Lockhart adalah ilmuwan yang berhasil menemukan diagram perbandingan rasio kopi vs TDS (https://scanews.coffee/2013/10/04/the-coffee-brewing-institute/). Menjadi pegangan rasio kualitas kopi aktifis kopi dunia. Bagi pelanggan kopi Indonesia kisaran TDS 1.15-1.35 bisa jadi kurang tepat. Dalam tulisan Menentukan TDS dengan Aeropress, hal itu telah kopipustaka.com bahas (https://www.kopipustaka.com/menentukan-tds/).
Kilatan Cahaya
Tabel di atas sekedar memberi gambaran, bagi para penyeduh rumahan memilih alat seduh. Sukur-sukur bila berniat ingin memiliki semua alat seduh dengan mencicilnya. Setiap alat seduh memiliki cara kerja dan konstruksi yang unik. Biasanya memang karena bentuk-bentuk yang unik dari alat seduh, seseorang yang awalnya hanya penikmat kopi akan tertarik menyeduh kopi sendiri di rumah.
Saya selalu membayangkan saat air panas mengektraksi bubuk kopi, muncul gelombang listrik, kita melihatnya seperti kilatan cahaya di langit mendung yang menjatuhkan hujan. Setiap senyawa menyerahkan rangkaian atomnya kepada air yang mengandung ion. TDS dapat diukur melalui energi listrik sebuah larutan. Energi listrik inilah yang membuat unsur-unsur dalam kopi membentuk kepekatan yang bisa ditentukan dengan panjang gelombang cahaya. Semakin pekat suatu larutan, panjang gelombang cahaya semakin pendek selaras dengan indeks bias cahaya. Alat ukur seperti refraktometer bisa mengukur ukuran kepekatan ini.
Menyeduh adalah seni memanfaatkan potensi energi alat seduh untuk minuman kopi yang autentik.
Barista memiliki kemampuan mengerahkan seluruh potensi energi melalui kinerja alat seduhnya. Kenapa menyeduh dengan Aeropress waktu imersi maksimal hanya 30 detik? Dengan menyeduh memakai mokapot, seorang barista tetap memanfaatkan rasa pahit maksimal untuk minuman kopi dengan bubuhan gula. Kadangkala Barista memilih alat seduh yang memiliki kinerja fisik yang maksimal. Aeropress memiliki 4 kinerja fisika: perendaman, penekanan, agitasi dan tekanan. Material plastik yang membuat barista enggan merendam kopi lebih dari 30 detik. Material plastik karet di ujung plunger dipercaya paling memengaruhi aroma kopi hasil ekstraksi dibanding gelas atau bejana logam.
Alat Seduh Shipon, Menggunakan Tenaga Vakum
Hasil ekstraksi yang cukup lama didapatkan oleh vietnam dripp, kemungkinan karena waktu kontak yang diperlukan oleh minuman kopi dengan tambahan susu kental manis. Kopi yang kuat diperlukan untuk jenis minuman kopi yang originnya dengan penambahan bahan lain. Untuk cold brew, memerlukan 8 jam refrigrasi, energi yang dihasilkan hanya mengandalkan waktu kontak dengan hasil minuman kopi yang lebih mildish.
Ada juga alat yang bernama Shipon, energi yang dimanfaatkan adalah energi vakum. Bubuk kopi yang ditaruh di tabung di bagian atas akan menerima energi vakum melalui air yang menguap dari tabung bagian bawah, ketika jumlah air maksimum dengan tekanan uap yang membuat proses ekstraksi memaksa air mengagitasi bubuk kopi di tabung bagian atas. Energi panas yang dilepaskan akan membuat tekanan vakum berangsur-angsur menurun, membuat hasil ekstraksi jatuh mengalir di tabung bagian bawah yang juga menyisakan air yang dimanfaatkan untuk pengenceran. Prilaku energi vakum dalam tabung dua bagian ini membuat pertunjukan penyeduhan menjadi unik, Dr Shawn Steiman dalam bukunya The Little Coffee Know-it-all, menyebutnya sebagai penyeduhan mistik.
Sang Alkemis
Mokapot, Menggunakan Teknologi Penguapan
Menyeduh adalah seni memanfaatkan potensi energi alat seduh untuk minuman kopi yang autentik. Seperti cara kerja metafisika. Bubuk kopi yang dianggap pahit dalam kinerja alat seduh, menghasilkan minuman kopi dengan pengalaman olfaktori yang manis bagi pelanggannya. Penyeduh metafisis, menguasai lambang esoterik roda rasa. Waktu seduh yang berlangsung sangat cepat, dengan rasa asam, pahit dan manis dengan komposisi yang tepat mengeluarkan potensi alamiah dan kualitas penanganan kopi dari ceri hingga biji sangrai.
Kerja metafisika adalah usaha menggali apa yang tak terlihat melalui pemanfaatan energi. Mirip seperti seorang Santiago dalam novel Sang Alkemis mengajak bicara angin di padang pasir dan mentransfernya menjadi badai. Santiago mengetahui kekuatan energi udara yang diajaknya bicara bisa berubah menjadi badai. Di tangan seorang barista bubuk kopi diajak bicara prihal potensi kekuatan dirinya, ia meminta aroma mawar yang mencitrakan dirinya, dapat dijaga sampai ia menjadi minuman di dalam cangkir. Aroma kopi mengalami penyusutan hingga disuguhkan dalam secangkir kopi (Buku Kriya dan Ilmu Menyeduh Kopi), seorang barista memiliki kemampuan dengan alat seduh andalanya mempertahankan potensi estetika alamiah bubuk kopinya untuk pelanggannya.
Kontruksi alat seduh didesain penemunya untuk mempertemukan unsur fisikakimiawi dengan insting sang barista memperlakukan bubuk kopi melalui alat seduh benar-benar merupakan kerja seni metafisika yang memikat pelanggan. Betapapun saat penyeduh hanya memanfaatkan corong seduh kertas filter dengan energi yang diperoleh dari suhu dan gravitasi air, dan waktu kontak. Cara barista mengidu biji kopi dari toples vakum, menaruh bubuk kopinya di kertas filter, hingga mengalirkan air ke dalam corong dengan perlahan dan penuh perhitungan tak ubahnya menyimpan cahaya di atas unggunan bubuk kopi di atas corong. Bagi mata batin yang melihatnya, gelas penampung akan dipenuhi kilatan cahaya saat tetes demi tetes air kopi jatuh di dalamnya.(*)
Ingin Bertanya?